INTISARI
Latar Belakang:Angka Kematian Ibu di Indonesia
masih cukup tinggi 307 per 100.000 KH (2002-2003), target akselerasi 125 per
100.000 KH. usaha pemerintah telah banyak dilakukan antara lain Making
Pregnancy Safer (MPS), perlu kerjasama dengan sektor pelayanan swasta untuk implementasi
melalui koordinasi dan kemitraan. Potensi pemanfaatan sarana pelayanan KIA
swasta cukup besar, sebagai contoh pilihan tempat persalinan oleh masyarakat
terhadap swasta sebesar 31%, sedang pemerintah
9% dan sisanya di rumah.
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan
pemanfaatan dan pencapaian kinerja pelayanan KIA di RB Swasta, upaya pemerintah
meningkatkan mutu pelayanan KIA swasta, dan bagaimana proses kemitraan
pemerintah dan RB Swasta dalam program MPS di Kabupaten Tangerang, serta
pengembangan model.
Metode: Studi penelitian ini menggunakan dua metode
yaitu metode kuantitatif dengan rancangan
cross sectional surveyuntuk mendeskripsikan utilisasi dan pencapaian
kinerja pelayanan KIA di rumah bersalin swasta, sedangkan metode kualitatif
dengan teknik FGD dan wawancara mendalam untuk melihat proses kemitraan serta pengembangan
model. Analisis dilakukan secara deskriptif. Melibatkan responden dari 37 RB di
Kabupaten Tangerang untuk melihat potensi RB ditambah 10 dari pemerintah dan 9
responden dar RB untuk melihat proses kemitraan.
Hasil dan Pembahasan: RB sebagian besar dimiliki
Bidan, durasi pelayanan 24 jam sehari, dengan pelayanan KIA seperti di
Puskesmas ditambah pelayanan obstetri esensial dasar seperti kuretase, vakum ektraksi
dan lainnya, dengan 1 dokter spesialis kebidanan dan anak , 1-2 dokter umum,
dan 3-4 Bidan yang berpraktek memungkinkan kemampuan RB menjadi PONED sebelum
dirujuk ke RS. Ada harapan yang kuat antara pemerintah dan rumah bersalin
swasta dalam membentuk kemitraan, yang dapat diwujudkan dalam suatu peraturan
yang jelas dan tertulis mengenai peran, kontribusi masing-masing pihak dan
reward. Pengembangan model kemitraan antara pemerintah dan rumah bersalin swasta
sangat perlu di implementasikan segera, dalam rangka menurunkan AKI.
Kesimpulan dan Saran: Dari penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa utilisasi dan pencapaian kinerja RB swasta dalam kesehatan
ibu cukup besar, kerjasama pemerintah dan RB swasta dalam bentuk kemitraan
sangat dibutuhkan dan diharapkan implementasinya
sesuai strategi MPSdan pemerintah berperan sebagai regulasi serta pengawasan
dan pembinaan agar mutu sarana pelayanan kesehatan RB swasta memenuhi standard.
Perlu adanya suatu peraturan daerah mengenai implementasi kerjasama dalam
bentuk kemitraan kesehatan ibu rumah bersalin swasta dan pemerintah.
Kata kunci: Kemitraan pemerintah dan swasta,
Pelayanan KIA, Deskriptif, Rumah bersalin swasta.
DOWNLOAD DISINI
DOWNLOAD DISINI