KAJIAN POTENSI DAN DAYA TARIK BURUNG UNTUK PENGEMBANGAN EKOWISATA BIRDWATCHING DI HUTAN LINDUNG SUNGAI LESAN KABUPATEN BERAU KALIMANTAN TIMUR


ABSTRACT: Sungai Lesan Protected Area of 12,192 ha has high bird biodiversity having potential for birdwatching ecotourism development. Based on investigation using MacKinnon species list and mistnets in three birdwatching tracts, there were 141 bird species in 41 families. Scoring of bird attraction for birdwatching ecotourism based on uniqueness, rarity and morphology beauty indicators resulted 70 interesting species and 71 less interesting species. Interesting birds from highest score are : Helmeted Hornbill (Rhinoplax vigil), Blue-headed Pitta (Pitta baudii),
Great Argus (Argusianus argus), Rhinoceros Hornbill (Buceros rhinoceros), and Bornean Bristlehead (Pityriasis gymnocephala). Of three observation tract as study site, Karetan ia tract having highest bird species encounter (86 species), followed by Menara Pohon tract (74 species) and Sungai Ngeluy tract (62 species). Determination of priority tract to develop birdwatching ecotourism through Neu index analysis resulted in Menara Pohon tract as main priority, followed by Karetan tract in second rank and Sungai Ngeluy tract in last rank. Besides bird there was some ecotourism objects in the Sungai Lesan Protected Area. There were : 1) the panorama of nature, 2) canopy tower, 3) Ngeluy river cascade, 4) orangutan habitat, 6) ulin forest, 7) Letak research station and 8) Dayak Gaai culture. Based on SWOT analysis, development strategy that should be done are 1) preparing comprehensive plan to develop birdwatching ecotourism; 2) prepare facility and infrastructure of birdwatching ecotourism activity and improve human resource capacity through education and training; 3) increase marketing and promotion of birdwatching ecotourism tourism destination known in international tourism and accessibility; and 4) look for fund resource with making cooperation with partner and or involving private sectors.

INTISARI: Hutan Lindung Sungai Lesan dengan luas 12.192 ha memiliki keanekaragaman burung yang cukup tinggi yang berpotensi untuk pengembangan ekowisata birdwatching. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode daftar jenis Mackinnon dan penggunaan jaring kabut pada 3 jalur birdwatching tercatat sebanyak 141 jenis burung yang terbagi dalam 41 famili. Melalui penilaian daya tarik burung untuk ekowisata birdwatching berdasarkan indikator keunikan, kelangkaan dan keindahan morfologi dihasilkan 70 jenis burung yang termasuk dalam kategori menarik dan 71 jenis masuk dalam kategori kurang menarik. Jenis burung yang termasuk kategori menarik dengan nilai tertinggi berturut-turut adalah Rangkong Gading (Rhinoplax vigil), Paok Kepala-biru (Pitta baudii), Kuau Raja (Argusianus argus), Enggang Cula (Buceros rhinoceros) dan Tiongbatu Kalimantan (Pityriasis gymnocephala). Dari 3 jalur pengamatan yang dijadikan lokasi penelitian, jalur Karetan memiliki jumlah perjumpaan jenis burung paling tinggi yaitu 86 jenis, selanjutnya jalur Menara Pohon 74 jenis, dan jalur Sungai Ngeluy 62 jenis. Penentuan jalur prioritas untuk pengembangan ekowisata birdwatching melalui analisis dengan modifikasi Indeks Neu menghasilkan jalur Menara Pohon sebagai prioritas pertama, jalur Karetan di peringkat 2 dan peringkat terakhir jalur Sungai Ngeluy. Beberapa potensi obyek daya tarik pendukung ekowisata yang terdapat di Hutan Lindung Sungai Lesan terdiri dari obyek alami, artificial dan budaya, yaitu antara lain : 1) panorama alam, 2) menara pohon, 3) jeram Sungai Ngeluy 4) pengenalan pohon, 5) habitat orangutan, 6) tegakan ulin, 7) stasiun riset Letak dan 8) budaya penduduk asli Dayak Gaai. Berdasarkan analisis SWOT, strategi pengembangan yang perlu dilakukan adalah: 1) menyusun perencanaan secara komprehensif untuk pengembangan ekowisata birdwatching, 2) menyediakan fasilitas dan sarpras kegiatan ekowisata birdwatching serta meningkatkan kapasitas SDM dengan pendidikan dan pelatihan, 3) meningkatkan marketing dan promosi ekowisata birdwatching dengan memanfaatkan destinasi wisata yang sudah dikenal di dunia internasional dan akses yang relatif mudah 4) mencari sumber pendanaan dengan bekerja sama dengan mitra dan atau dengan melibatkan pihak swasta.
DOWNLOAD HERE