ABSTRAK
Tuberkulosis
(TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium
Tuberculosis. Diagnosis penyakit TBC pada anak sulit dilakukan karena gejala
klinis dan pemeriksaan penunjang yang ada tidak selalu dapat memberikan hasil
yang pasti. Tantangan lainnya adalah pada pemberian terapi kepada penderita TBC
yang memerlukan waktu yang cukup lama
sehingga perlu dilakukan pemantauan perkembangan terapi oleh dokter.
Peneliti
membuat sebuah aplikasi sistem pakar sebagai alat bantu bagi dokter untuk melakukan
diagnosis dan memberikan terapi penyakit TBC. Aplikasi ini diberi nama TubEx
System. TubEx System memiliki kemampuan antara lain: dapat menghitung kepastian
jawaban user (certainty factor) pada saat interaksi mengenai gejala/penyakit,
mengguna kan logika temporal dalam memberikan terapi dan evaluasi terapi yang dilakukan
dalam jangka waktu yang relatif lama dan
tidak hanya sekali, memperhitungkan alergi pasien terhadap obat tertentu dalam
memberikan terapi, memiliki fasilitas rekam medis per pasien untuk membantu memantau
perkembangan kesehatan seorang pasien, dan dapat mengatasi adanya perubahan
pengetahuan pada fasilitas akuisisi
pengetahuan.
ABSTRACT
Tuberculosis
(TBC) is a spreading disease caused by infection of Mycobacterium Tuberculosis
microbe. Diagnose of TBC is difficult to hold because available clinical
indication and supporting test do not always produce exact result. Another challenge
is about giving medical therapy to TBC’s patient that needs long period of time
and consequently, the doctor needs a mechanism to monitor the progress of
patient health.
Researcher
developed A n Expert System name d TubEx System as a tool for doctors to diagnose
and treat Tuberculosis disease in children. The features of TubEx System are:
ability to calculate certainty degree of user’s answer when consult about
symptom/disease, use temporal reasoning on treat and evaluating treatment that
given in long time period and more than once, consider patient’s allergy to
determine medicine given in treatment, has medical record to help monitoring
patient health and can handle knowledge change with acquisition facility.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
1.6 Tinjauan Pustaka
1.7 Keaslian Penelitian
1.8 Cara Penelitian
1.9 Sistematika Penulisan
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Kecerdasan Buatan
2.2 Sistem Pakar
2.2.1 Komponen Sistem Pakar
2.2.2 Representasi Pengetahuan
2.2.2.1 Pengertian Pengetahuan
2.2.2.2 Model Representasi Pengetahuan
2.2.2.2.1 Jaringan Semantik
2.2.2.2.2 Bingkai
2.2.2.2.3 Kaidah Produksi
2.2.2.2.4 Logika Predikat
2.2.3 Metode Inferensi
2.2.3.1 Runut Maju
2.2.3.2 Runut Balik
2.3 Faktor Kepastian
2.3.1 Ketidakpastian
2.3.2 Ketidakpastian Aturan
2.3.3 Pengertian Faktor Kepastian
2.3.4 Kombinasi Aturan
2.4 Logika Fuzzy
2.4.1 Himpunan Fuzzy
2.4.2 Fungsi keanggotaan
2.5 Penalaran Temporal
2.6 Tuberkulosis
2.6.1 Pengertian
2.6.2 Diagnosis
2.6.3 Terapi
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM
3.1 Gambaran Sistem
3.2 Arsitektur Sistem
3.3 Representasi Pengetahuan
3.3.1 Pengetahuan
3.3.2 Data Dasar
3.3.3 Aturan dan Pola Umum dari Aturan
3.3.3.1 Aturan dalam Melakukan Diagnosis
3.3.3.2 Aturan Terapi
3.4 Mekanisme Inferensi
3.4.1 Inferensi Diagnosis
3.4.1.1 Menentukan CF User
3.4.1.2 Menentukan CF Sequensial
3.4.1.3 Menentukan CF Paralel
3.4.1.4 Menentukan CF Gabungan
3.4.1.5 Contoh Kasus Diagnosis
3.4.2 Inferensi Terapi
3.4.2.1 Algoritma Penentuan Terapi
3.4.2.2 Rumus Penentuan Dosis Obat
3.4.2.3 Contoh Kasus Pemberian Terapi
3.5 Rancangan Basis Data
3.6 Menentukan Tool
3.7 Struktur Program
BAB 4 IMPLEMENTASI
4.1 Konsultasi Kasus Baru
4.2 Konsultasi Lanjutan
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 6 PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1 Daftar Aturan Diagnosis
LAMPIRAN
2 Daftar Aturan Terapi
LAMPIRAN
3 Script Basis Data
LAMPIRAN
3 Kode Program