INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menguji perbedaan belajar berdasar regulasi
diri antara pelajar kelas akselerasi dan pelajar kelas reguler, (2) menguji
perbedaan belajar berdasar regulasi diri antara pelajar laki-laki dan pelajar
perempuan, (3) menguji hubungan antara belajar berdasar regulasi diri dengan
prestasi belajar matematika, dan (4) menguji model belajar berdasar regulasi
diri yang menghipotesiskan bahwa motivasi tidak memprediksi prestasi belajar
matematika secara langsung tapi melalui regulasi metakognitif dan strategi
belajar. Responden penelitian adalah pelajar kelas akselerasi dan pelajar kelas
reguler, masing-masing satu kelas dari SMA Negeri 1, SMA Negeri 3,
dan SMA Negeri 8, di Kota Yogyakarta. Jumlah responden penelitian sebanyak
186 pelajar. Instrumen yang dipakai untuk mengambil data adalah Skala Belajar
Berdasar Regulasi Diri, soal ujian matematika, dan tes inteligensi APM. Data
program belajar dan jenis kelamin responden diperoleh melalui dokumentasi.
Wawancara dipakai untuk memperoleh data kualitatif, yang digunakan untuk
membahas hasil analisis kuantitatif. Data dianalisis dengan teknik statistik
analisis variansi dan structural equation model. Hasil penelitian: (1)
Ada perbedaan belajar berdasar regulasi diri antara pelajar kelas akselerasi
dan pelajar kelas reguler di SMA Negeri 1 Yogyakarta, SMA Negeri 3 Yogyakarta,
dan SMA Negeri 8 Yogyakarta (F=25,002; p<0,01). Belajar berdasar regulasi
diri pelajar kelas akselerasi (rata-rata skor z = 0,361) lebih tinggi daripada
belajar berdasar regulasi diri pelajar kelas reguler (rata-rata skor z =
-0,239), (2) Tidak ada perbedaan
belajar berdasar regulasi diri antara pelajar laki-laki dan pelajar perempuan
di SMA Negeri 1 Yogyakarta, SMA Negeri 3 Yogyakarta, dan SMA Negeri 8
Yogyakarta (F=0,137; p>0,05), (3) Ada korelasi positif yang sangat
signifikan (r =. 0,241; p<0,01) antara belajar berdasar regulasi diri dengan
prestasi belajar matematika pada pelajar SMA Negeri 1 Yogyakarta, SMA Negeri 3
Yogyakarta, dan SMA Negeri 8 Yogyakarta, (4) Model belajar berdasar regulasi
diri yang menghipotesiskan bahwa motivasi tidak memprediksi prestasi belajar
secara langsung, tetapi melalui regulasi metakognitif dan strategi belajar,
sesuai dengan struktur data. Oleh karena itu prestasi belajar matematika
pelajar SMA Negeri 1 Yogyakarta, SMA Negeri 3 Yogyakarta, dan SMA Negeri 8
Yogyakarta, dapat dijelaskan berdasar model belajar berdasar regulasi diri yang
dikemukakan oleh Garcia dan Pintrich tersebut.