PERANAN KEPRIBADIAN TERHADAP GANGGUAN SOMATISASI

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap peranan kepribadian pada gangguan somatisasi serta memformulasikannya pada sebuah model yang menjelaskanbgangguan somatisasi. Hipotesis model yang diajukan oleh peneliti, yaitu bahwa dimensi kepribadian berperan terhadap gangguan somatisasi, dan peranan tersebut tidak terlepas dari adanya stresor kehidupan sebagai faktor pemicu. Subjek penelitian ini dikategorikan pada dua kelompok, yaitu subjek penderita gangguan somatisasi (subjek pasien) dan subjek bukan penderita (subjek normal). Masing-masing kelompok berjumlah 106 subjek, sehingga total subjek penelitian berjumlah 212 subjek. Pengambilan data penelitian menggunakan instrumen berupa Adult Somatization Inventory (ASI), Skala Stresor Kehidupan, Skala Kemandirian, Skala Harga Diri Serta Skala Kepribadian Tahan Banting (hardiness). Temuan penelitian ini antara lain: pertama, harga diri, kemandirian, dan kepribadian tahan banting terbukti merupakan dimensi kualitas individu yang membentuk kepribadian. Melalui analisis faktor konfirmatori, ketiga konstrak teramati (observed) tersebut terbukti membentuk variabel kepribadian. Berturut-turut nilai koefisien b tersebut dalam tiap variabel: harga diri (b=0,35; p<0,05), kepribadian tahan banting (b=0,42; p<0,05), kemandirian (b=0,39; p<0,05). Temuan kedua, kepribadian terbukti memberikan efek yang signifikan terhadap gangguan somatisasi. Melalui model yang tersusun didapatkan bahwa kepribadian dapat memprediksi gangguan somatisasi secara signifikan (b=-0,699; p<0,05). Temuan ketiga, dimensi kepribadian berupa harga diri, kemandirian, dan kepribadian tahan banting sebagai satu kesatuan pada variabel laten lebih menjelaskan gangguan somatisasi dibandingkan dengan dimensi kepribadian jika dilihat sebagai konstrak yang terpisah satu sama lain. Pada model-model yang tersusun, model persamaan struktural yang melihat dimensi kepribadian sebagai satu kesatuan, memiliki
sumbangan terbesar dibandingkan dengan model regresi konvensional. Model persamaan struktural menjelaskan gangguan somatisasi sebesar 50 persen, sedangkan model regresi konvensional menjelaskan gangguan somatisasi sebesar 24,7 persen. Temuan keempat, melalui uji-t ditemukan adanya perbedaan dimensi kepribadian antara subjek yang menderita gangguan somatisasi dan subjek normal (t=-8,033 p<0,05). Temuan kelima, stresor kehidupan berupa kejadian-kejadian menekan yang dialami individu dalam kehidupannya terbukti memberikan peranan yang signifikan terhadap somatisasi. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien b (beta) pada model yang berada pada rentang penerimaan (b=0,332; p<0,05). Temuan keenam, model yang dikembangkan dalam penelitian ini lebih tepat dalam menggambarkan gangguan somatisasi pada subjek yang menderita gangguan somatisasi daripada subjek normal, namun demikian model tersebut dapat digunakan untuk menjelaskan kedua subjek tersebut. Hal ini terlihat pada sumbangan model dalam menjelaskan gangguan somatisasi pada subjek yang menderita gangguan somatisasi lebih besar daripada subjek normal. Penelitian ini secara keseluruhan menginformasikan bahwa pada gangguan somatisasi terdapat dua faktor yang berperan, yaitu faktor pertahanan individu yaitu dimensi kepribadian, serta faktor pencetus berupa stresor kehidupan. Dengan demikian, untuk mencegah munculnya gangguan somatisasi diperlukan optimalisasi dimensi kepribadian dengan cara memupuk atau mengembangkannya sejak dini, karena kepribadian terbukti sebagai penangkal (buffer) munculnya gangguan somatisasi.
file PDF lengkap....
This study was conducted to investigate the role of personality dimensions in somatization disorder and formulate a model to explain the disorder. A model hypothesis was proposed, stating that personality dimensions play a role in somatization disorder and that it is related to stressful life events as the triggering factor. Two groups of subjects – patient subjects (somatized subjects) and normal subjects – were studied, each consisting 106 subjects, resulting in a total of 212 subjects. Data was collected using the Adult Somatization Inventory (ASI), Stressful Life Events Scale, Independence Scale, Self-esteem Scale, and the Hardiness Scale. The research resulted in several findings. First, self-esteem, independence, and hardiness are proven to be dimensions of individual qualities that compose personality. Second, results proved that personality plays a significant role in somatization disorder. The model proposed informs that personality significantly predicts somatization disorder (b= - 0,699; p<0,05). Third, somatization disorder is better predicted by viewing personality dimensions (self-esteem, independence, and hardiness) as an integrated latent variable, compared to viewing them as separate constructs. Fourth, a t-test found that there is a difference in personality dimensions between patient subjects and normal subjects (t= - 8,033; p<0,05). Fifth, Stressful life events in the forms of distressing events experienced by an individual are found to have significant role in somatization disorder. Sixth, the model developed is more accurate in explaining somatization in patient subjects than normal subjects. The model gave better prediction of somatization disorder in patient subjects than normal subjects. Overall, the research informs that personality dimensions play a role as a barrier factor against somatization disorder, while stressful life events act as the triggering factor.