PROSES PROMOSI JABATAN STRUKTURAL

Oleh: Toselanika

INTISARI
Tujuan kebijakan otonomi daerah memberikan kewenangan kepada daerah untuk mengurus, mengelola bagi kemandirian masyarakat termasuk didalamnya penataan personil dan fokus serta penekanan penelitian ini mengkaji proses dan faktor-faktor yang menjadi kendala proses promosi dalam jabatan struktural di Pemerintah Kabupaten Barito Selatan. Hal ini dimaksud untuk mengetahui ketepatan penempatan sumber daya manusia aparatur yang sesuai dengan keahlian, keterampilan, kompetensi, propesionalisme yang dimiliki untuk menduduki atau dipromosikan kedalam jabatan yang mengacu kepada merit system. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan konsep organisasi, konsep manajemen sumber daya manusia dan konsep manajemen kepegawaian dengan menetapkan 2 (dua) indikator kunci yakni pertama Aspek Sumber Daya Manusia dengan sub indikator pendidikan aparatur, keterampilan aparatur dan kedua Aspek Manajemen dengan sub indikator struktur organisasi, kepemimpinan, manajemen karier dan budaya organisasi sehingga analisis menghasilkan kesimpulan dan saran / rekomendasi.
Jenis penelitian ini dengan menggunakan studi kasus dan metode penelitian yang digunakan dengan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, studi pustaka dan observasi. Berdasarkan hasil analisis bahwa proses promosi dalam jabatan struktural tidak obyektif karena disebabkan oleh penyimpangan aturan serta adanya indikasi intervensi politik dan berbagai kepentingan-kepentingan didalamnya sehingga penempatan pejabat tidak tepat pada tempat yang tepat dan hasil analisis ini ada sekitar 70 % pejabat baik eselon II, III dan IV dari 563 formasi jabatan yang ada tidak memenuhi syarat untuk menduduki jabatan karena tidak memenuhi syarat administratif terutama belum mengikuti diklat teknis.
Berdasarkan hasil analisis tersebut pentingnya langka-langkah perbaikan untuk meningkatkan pelayanan publik dan pelayanan publik dibidang manajemen dan administrasi kepegawaian di Pemerintah Kabupaten Barito Selatan pertama pemberdayaan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (BAPERJAKAT) agar lebih independen kalangan akademisi dimasukan kedalam anggota tim Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan, kedua sebaiknya kepada calon pejabat yang akan dipromosi baik eselon II,III, IV dilakukan melalui uji kemampuan dan kepatutan, ketiga Bagian Organisasi dimasukan kedalam komposisi Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan, keempat sebaiknya harus dibentuk aturan atau produk hukum yang mengatur tentang batas kewenangan antara jabatan politik dan jabatan karier.

ABSTRACT
The objective of district autonomy policy was giving authority to the district to arrange and manage for community independence including personnel structuring, and the focus and emphasis of this research was studying factors and process becoming constraint on process of structural position promotion at the Government of South Barito Regency. This meant to know an accuracy of human resources appointment of apparatus in accordance with expertise, skilled, competency, propessionalism that possessed to occupy or promoted to the position which related
to system merit.
The concept utilized in this research was using organizational concept, human resources management concept and official management concept by specifying 2 (two) key indicators namely Human Resources Aspect with sub indicator of organization structure, leadership, carrer management and organizational culture so than the analysis resulted in suggestion and conclusion/ recommendation. This type of research using case study and research method used was descriptive qualitative approach with data collection technique by interview, litelature study and observation.
Based on the result of analysis, the promotion process in structural position was not objective because of deviation on order and the existence of political intervention indication and various importance within it so than the appointment of functionary was not appropriate at the correct place and the result was there is about 70 % functionary whether of echelon II, III, and IV from 563 existing position formation were not fulfill requirement to occupy the position since do not fulfill administrative stipulation especially have not followed technical couse. With these result of analysis, the important of refair actions to increase the public service and public service on the management field and official adminstration in the Government of Sout Barito Regency were first than in order to move independent the empowerment of the Rank and Position Consideration Institution (BAPERJAKAT) have to include the academician as team member of the Rank and Position Consideration Institution. Second, to the functionary candidate who should be promoted whether in echelon II, III, and IV is taken capability and appropriation test. Third, the part of organization was included into the Rank and Position Consideration Institution. Fourth, it should be created the law product arranging about authority borders between political and carrer position.