Oleh: Irma Satriani
INTISARI
Penelitian "Perlawanan
perempuan dalam novel Tempurung karya Oka Rusmini" dilatarbelakangi adanya
ketimpangan sosial yang dialami perempuan dalam
keluarga dan masyarakat. Hal tersebut mengakibatkan
perempuan mengalami ketertindasan dalam lingkungan sosial. Akan tetapi, dengan posisi yang tertindas, perempuan bisa
menyuarakan pendapatnya dan berusaha berjuang untuk mendobrak dan melawan
segala bentuk penindasan yang mereka alami. Adapun permasalahan yang muncul
berdasarkan latar belakang tersebut adalah hal-hal yanga menyebabkan perlawanan
perempuan dan bentuk perlawanan yang dilakukan perempuan untuk tetap bertahan
di tengah-tengah nilai lokal yang ketat.
Permasalahan
tersebut diungkap melalui teori yang diusung oleh Cixous mengenai perlawanan
perempuan. Berawal dari tubuh lalu merambah
pada tatanan yang lebih luas seperti nilai-nilai lokal atau kebijakan-kebijakan
orang tua yang dianggap tidak relevan lagi pada saat ini dan merugikan
perempuan karena hal tersebut merupakan bentukan dan pengontrolan
laki-laki. Hal tersebut berdampak pada status dan peran sosial
perempuan yang menimbulkan kesenjangan
antara laki-laki dan perempuan. Namun, bukan berarti harus stagnan dalam posisi
tersebut, tetapi perempuan harus
berjuang untuk menyuarakan pendapatnya dan didengarkan oleh laki-laki serta
tidak lagi harus dinormalkan oleh laki-laki.
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa perempuan dapat memiliki keotoritasan terhadap tubuh,
seksualitas, dan pengalaman khasnya lalu diambil alih untuk melakukan
penentangan dan pendobrakan terhadap segala bentuk penindasan yang mereka
alami. Perempuan bisa menemukan kediriannya kembali setelah berhasil merebut
kembali kepemilikan tubuhnya dan menyadari tentang keutuhan tubuhnya sehingga bisa dimanfaatkan dengan baik untuk
mendapat perlakuan dan kesempatan yang sama seperti laki-laki. Dalam kondisi
yang tertindas tersebutlah yang telah membangkitkan kesadaran dan memotivasi perempuan
akan pentingnya kepemilikan tubuh dan pengalaman khas perempuan untuk dijadikan
sebagai sarana untuk melawan dan mendobrak segala yang terstruktur dan
konvensional dalam masyarakat.
Kata Kunci :
penindasan, nilai-nilai lokal, dan perlawanan
ABSTRACT
The research title
"The resistance of Women in the Tempurung Novel by Oka Rusmini" is
based on the social inequivalence of women within family and society. This resulted
in the oppression of women experience the
social environment. Eventhough, the women can express their ideas and
struggle against the whole oppression or denial that they are experienced. The
problems are what cause women to resistance and how the types of resistances of
women to survive in local values.
This study uses
the theory proposed by Cixous about the women's resistances. It involves the woman's
body and other things such as local values and parents rules that are
considered no relevant today and get
damage toward women because ofmen's authority. This case influences the status
and women's role and causes the gap between men and women. However, it does not
mean that the women keep silence within their positions but rather they must
struggle to express their ideas and and possess the rights to be heard by men
totally.
The result of this study
suggests us that the women may obtain their authorities toward their bodies,
sexualities and distinctive experiences in striking against opposition and
opression. The women may regain their rights of their bodies and realizes their
bodies as a whole, thus acquire good treatment and equal opportunities as well
as men. On opression, the women may encourage and stimulate their awareness
toward the importance of their bodies in fighting and breaking of the
conventional rules of society.
Keywords :
opression, local values, and resistance