A. Latar Belakang Masalah
Proses
belajar mengajar tidak bisa terlepas dari peran media di dalamnya, sebab media
pembelajaran merupakan suatu bagian integral dari proses pendidikan di sekolah.[1] Kedudukan media pengajaran ada
dalam komponen proses belajar mengajar sebagai salah satu upaya untuk
mempertinggi interaksi guru-siswa dan interaksi siswa dengan lingkungannya.
Proses
belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian
pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu kepada penerima pesan.
Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran atau pendidikan yang ada
dalam kurikulum.[2] Oleh karena itu, media dianggap
sangat urgen dan sangat signifikan dalam proses belajar mengajar.
Begitu
juga dengan pembelajaran Pendidikan Agama Islam, khususnya di jenjang
pendidikan prasekolah, yaitu Taman Kanak-kanak yang merupakan suatu lembaga pendidikan
formal yang paling awal, juga memerlukan media yang tepat. Pengajaran agama
pada anak apabila dimulai sejak usia dini akan lebih bagus dan optimal hasilnya
dibanding mengajarkannya pada waktu dewasa, oleh karena itu perlu dirumuskan
bagaimana cara mengajarkannya, dan media apa saja yang bisa digunakan untuk
menunjang kegiatan itu.
Anak-anak
usia prasekolah masih berada dalam taraf berpikir tingkat konkret, sementara
materi Pendidikan Agama Islam banyak
mengandung unsur-unsur yang sifatnya abstrak, misalnya menyangkut konsep
keTuhanan dan ibadah yang masih sulit
untuk mereka cerna, sedangkan anak pada masa ini belum tumbuh pemikiran
logisnya, sehingga dalam proses belajar mengajar seringkali terjadi verbalisme.
Untuk itu diperlukan suatu alat bantu agar lebih mudah dalam proses
pembelajarannya. Di sinilah letak pentingnya faktor media pembelajaran dalam
proses belajar mengajar.
Salah
satu media yang dianggap paling efektif dalam penyampaian materi Pendidikan
Agama Islam pada anak usia pra sekolah adalah
media gambar. Dengan gambar, pesan atau materi akan tersaji dengan lebih baik
dan menarik.perhatian. Selain itu, materi akan menjadi lebih mudah untuk
diingat dan lebih mendalam kesannya, karena materi-materi tersebut lebih dekat
dengan anak-anak, yakni dengan menggunakan alat yang dapat divisualisasikan dan
dapat dinikmaiti dengan panca indera, khususnya indera pengelihatan
(visual). Peranan media gambar menjadi
sangat penting, karena secara psikologis manusia lebih cenderung pada sesuatu
yang indah, baik dan menarik perhatian, salah satunya adalah menggunakan media
gambar tersebut.[3]
TK
Aisyiyah Bustanul Athfal Tegalsari “Program Plus” Banguntapan Bantul adalah salah satu lembaga pendidikan
prasekolah bercirikan Islam, yang juga
menggunakan media gambar sebagai media pembelajaran dalam Pendidikan Agama
Islam. Sejauh ini, penggunaan gambar sebagai media pembelajaran Pendidikan
Agama Islam terbukti cukup berhasil dalam menarik perhatian siswa dan
meningkatkan pemahaman siswa tentang materi Pendidikan Agama Islam, terbukti
dari hasil evaluasi yang menunjukkan nilai cukup bagus.[4]
Akan tetapi dalam setiap proses pembelajaran tentu mempunyai dukungan dan
hambatan, baik dari kondisi pembelajaran, metode pembelajaran, maupun
penggunaan media pembelajaran yang mempengaruhi hasil dalam pembelajaran.
Berdasarkan
permasalahan tersebut, penulis memiliki keinginan untuk meneliti bagaimana
penggunaan media gambar dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan
faktor-faktor pendukung penggunaan media gambar dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Tegalsari “Program Plus” Banguntapan Bantul.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, maka masalah pokok yang dapat dirumuskan untuk
penelitian ini selanjutnya adalah:
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Pendidikan
Agama Islam dengan menggunakan media gambar di TK Aisyiyah Bustanul Athfal
Tegalsari “Program Plus” Banguntapan Bantul?
2. Apa faktor pendukung penggunaan media gambar
dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di TK Aisyiyah BustanulAthfal
Tegalsari “Program Plus” Banguntapan Bantul?
DOWNLOAD
DOWNLOAD
[2] Arif S. Sadiman dkk, Media Pembelajaran,
(Jakarta: Rajawali, 1990), hal. 12.
[3] Amir Hamzah Suleiman, Media
audio Visual untuk Pengajaran, Penerangan, dan Penyuluhan, (Jakarta:
Grafindo, 1988), hal. 27.
[4] Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah TK ABA Tegalsari “Program
Plus” Banguntapan Bantul pada tanggal 3 November 2007.