Oleh: Retno Purnama Irawati
INTISARI
Penelitian ini berupaya mengkaji masalah-masalah yang mendasar sebagai
berikut: bagaimana karakter dan problematika psikologis yang dihadapi tokoh
utama dalam novel ini dan bagaimanakah cara tokoh utama menyingkapi dan
memecahkan masalah yang dihadapinya. Selain itu, bagaimana kehidupan pengarang
terutama ketika pengarang menulis novel ini dan apakah persoalan psikologis
yang dihadapi tokoh utama merupakan representasi dari pengarang sendiri ataukah
dari orang lain. Tujuan penelitian ini adalah (a) untuk mengungkapkan karakter
dan problematika psikologis yang dihadapi tokoh utama dalam novel ini dengan
memanfaatkan pendekatan psikologi humanistik Abraham Maslow, (b) menguraikan
kehidupan pengarang terutama ketikapengarang menulis novel ini, dan (c) untuk
menyadarkan pembaca bahwa kematangan pribadi seseorang tidak hanya berasal dari
perkembangan psikologis orang yang bersangkutan, tetapi sangat berkaitan dengan
kondisi di luar diri seseorang. Penciptaan lingkungan yang aman, pola
pengasuhan dan pendidikan anak yang tepat, pengungkapan rasa cinta dan memiliki
yang tersalurkan secara sehat, dan kemapanan atau jaminan kehidupan secara
ekonomi yang baiksangat berpengaruh bagi pembentukan karakter dan kematangan
pribadi seseorang.
Untuk menjawab permasalahan di atas, data yang dikumpulkan berasal dari
objek material penelitian ini yaitu novel Khān Al-Khalīlīkarya Najīb Machfūzh.
Karakter tokoh utama dalam novel Khān Al-Khalīlīsebagai objek formal.
Penelitian ini menggunakan dua metode yaitu menguraikan kehidupan pengarang
untuk memahami karyanya dan menguraikan karakter tokoh yang ada dalam karya
sastra. Selanjutnya, untuk menganalisis data, memanfaatkan teori psikologi
humanistik Abraham Maslow, yaitu teori hierarki kebutuhan dan teori aktualisasi
diri yang didalamnya mencakup definisi dan karakteristik penyakit-penyakit mental,
dalam hal ini neurosis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh Ahmad ‘Ākif Afandīmempunyai serangkaian
problematika psikologis yang mengarahkannya menjadi pribadi neurosis yang mempunyai
karakteristik berupa ketidakmampuan mengamati realitas secara efisien, dilumpuhkan
oleh perasaan malu, tidak dapat bersikap spontan, gagal mengembangkan minat dan
bakat, timbul amarah atas cinta yanghilang, kehilangan rasa aman, terfokus pada
dirinya sendiri, dan tidak dapat berfungsi secara otonom. Persoalan traumatis
yang mendera, kegagalan berulang dalam meraih cita-cita dan cinta, serta
kegagalan dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar dan metakebutuhan sebagai
pencetus tumbuhnya pribadi neurosis dalam diri Ahmad ‘Ākif Afandī.
Dari penelitian yang dilakukan, tokoh Ahmad ‘Ākif Afandībukanlah
representasi dari pengarang, yaitu Najīb Machfūzh. Tokoh Ahmad ‘Ākif adalah
representasi dari seseorang yang benar-benar ada dengan nama yang sama. Ahmad
‘Ākif yang menjadi inspirasi Najīb Machfūzh yang kemudian dituangkan dalam
novel adalah seorang pegawai di kantor administrasi Universitas Kairo. Ahmad
‘Ākif ini seorang lulusan sarjana dari sebuah universitas di Mesir yang
terkesan bodoh, mempunyai pemikiran yang dangkal, pembual yang berlagak bahwa
ia adalah sumber ilmu pengetahuan, dan bermental labil.
Kata kunci : neurosis, kebutuhan dasar, metakebutuhan
ABSTRACT
The main problems of this study as follows: how the character and the psychological
problem were dealt by the mainleading figure in this novel and how the leading
figure managed and solved the problems. Moreover, how the life of the writer especially
when the writer wrote this novel and whether the psychological problems that was
dealt by the lead figure of this novel is the represent of the writer’s or
other people. The objectives of this research are (a) to reveal the character
and psychological problem of the leading figure using the approach of Abraham
Maslow’s Humanistic Psychology, (b) analyzed the life of the writer especially
whenthe writer wrote this novel, and (c) to make the readers aware that the
personal maturityof someone did not come only from the psychological
development of the relevant person, but really regarding to the outside condition
of himself. The creation of safe environmental, the pattern of exact care and education
of a child, the expression of loving and possessing that was express healthily,
and the establishment or life guarantee that was good economically is very
affecting to the formation of character and personal maturity of someone.
To answer the above problem, the data was gathering from the material
object of the research that isthe novel by Najīb Machfūzh entitled Khān
Al-Khalīlī. The lead figure in this novel is as the main subject. This research
used two methods that is analyzing the life of the writer to understand his
work and analyzing the character of the available leading figure in the
literary work. Furthermore, to analyze the data, using the Abraham Maslow’s humanistic
psychology theory, that is needs hierarchy theory and self-actualization theory
that include inside is the definition and characteristic of mental illnesses,
in this case neurosis.
The result of the research shows that the character of Ahmad ‘Ākif
Afandīhas series of psychological problems that guided him to become neurotic
personality. This personality formed him into the character of inability to
seize the reality efficiently, being paralyzed by the embarrassed feeling,
could not have a spontaneousattitude, failed to develop his interest and
talent, emerged anger on the love that was lost, lost the safe feeling, focused
on himself only, and could not function autonomously. Moreover, the traumatic
problem which continuously appear, the often failure in gaining the goal and
the love, as well as the failure in the fulfillment of basic need and metaneeds
has also became the initiator of the growth of neurotic personality in Ahmad
‘Ākif.
From the research that was done by the writer, the leading figure,
Ahmad ‘Ākif , not the representation of the novel’s author that is Najīb
Machfūzh. The leading figure Ahmad ‘Ākif was the representation of someone who
really was had the same name. Ahmad ‘Ākif was become the Najīb Machfūzh’s
inspiration that afterwards was presented in the novel was an official in the
administrative office of Cairo University. Ahmad ‘Ākif is a graduate of the scholar
from a university in Egypt that was impressed fool, had shallow mind, braggart
that put on airs that he was the source of science, and had an unstable mind.
The key word: the neurosis, basic need, metaneeds