Oleh: Rahma Widyana
INTISARI
Penelitian ini menguji pengaruh faktor-faktor kognitif terhadap kemampuan
membaca pada anak- anak dalam suatu model persamaan struktural. Korelasi antara
pengukuran persepsi visual, kesadaran fonologis, pengetahuan semantik, memori
kerja, memori jangka pendek dan metakognisi dengan performansi tes kemampuan
membaca diuji dengan subjek anak-anak kelas 1 dan 2 sekolah dasar. Hasil
penting dalam penelitian ini adalah kemampuan membaca siswa kelas 1 dan 2 sekolah
dasar sebesar 59,6% merupakan fungsi dari faktor- faktor kognitif. Faktor-faktor
kognitif yang meliputi memori jangka pendek, memori kerja, persepsi visual,
pengetahuan semantik, kesadaran fonologis dan metakognisi memiliki pengaruh
langsung maupun tidak langsung terhadap kemampuan membaca. Faktor yang paling
besar pengaruhnya adalah pengetahuan semantik dan selanjutnya diikuti memori
kerja. Faktor kognitif yang berpengaruh langsung terhadap kemampuan membaca adalah
metakognitif, sedangkan faktor kognitif yang berpengaruh secara tidak langsung
terhadap kemampuan membaca adalah faktor persepsi visual dan kesadaran
fonologis. Hasil penelitian ini juga menguatkan hasil penelitian sebelumnya
bahwa memori kerja dan memori jangka pendek selain berpengaruh terhadap
kemampuan membaca juga berpengaruh terhadap faktor -faktor kognitif yang
terkait dengan proses membaca. Memori kerja ini ditemukan berkorelasi dengan
memori jangka pendek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kecepatan membaca
berkorelasi dengan pemahaman membaca.
ABSTRACT
This study examined the effect of the cognitive factors toward children’s
reading ability on children using structural equation modeling. The
correlations between visual perception, phonological awareness, semantic knowledge,
working memory, short-term memory, and metacognition measures with reading
performance were examined for first and
second grade students of elementary schools. The important result of this study
was that 59,6% of reading ability on the first and second grade students of
elementary schools constituted the functions of cognitive factors. The cognit
ive factors such as short -term memory, working memory, semantic knowledge, and
metacognition had both direct and indirect impact toward reading ability. The
most influencing factors were semantic knowledge and working memory,
respectively. The cognitive factor that directly influenced reading ability was
metacognitive, and the cognitive factors that indirectly influenced reading
ability were visual perception and phonological awareness. The results of this
study also supported the previous research that wor king memory also influenced
the other cognitive factors which were related to reading process. Working
memory was found correlated to short-term memory. This finding showed that
reading speed was correlated with reading comprehension.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa kemampuan
membaca siswa kelas 1 dan 2 sekolah
dasar sebesar 59,6% merupakan fungsi dari faktor-faktor kognitif.
Kemampuan membaca merupakan fungsi langsung dan tidak langsung dari
faktor-faktor kognitif yang meliputi memori jangka pendek, memori kerja,
persepsi visual, pengetahuan semantik, kesadaran fonologis dan metakognisi. Dengan demikian
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima.
Faktor yang paling besar pengaruhnya adalah pengetahuan semantik dan
selanjutnya diikuti memori kerja. Faktor kognitif yang berpengaruh langsung
maupun tidak langsung terhadap kemampuan membaca adalah memori kerja, memori
jangka pendek, dan pengetahuan semantik. Faktor kognitif yang berpengaruh
langsung adalah metakognitif, sedangkan faktor kognitif yang berpengaruh secara
tidak langsung terhadap kemampuan membaca adalah faktor persepsi visual dan
kesadaran fonologis. Hasil penelitian ini juga menguatkan hasil penelitian
sebelumnya bahwa memori kerja dan memori jangka pendek selain berpengaruh
terhadap kemampuan membaca juga berpengaruh terhadap faktor-faktor kognitif yang terkait dengan proses membaca.
Memori kerja ini ditemukan berkorelasi dengan memori jangka pendek. Hasil
analisis tambahan menunjukkan ada korelasi antara kecepatan dan pemahaman
membaca; dan tidak ada perbedaan kemampuan membaca siswa kelas 1 dan 2 sekolah
dasar.