HIKMAH ISRA' MI'RAJ

Oleh : Al-Ustadz Siril Firdaus, M.Ag

Muqaddimah

Sebagai sebuah peristiwa sejarah, isra' mi'raj memang hanya terjadi sekali, namun hikmah dan nilai yang terkandung di dalamnya akan terus senantiasa relefan dan dibutuhkan dalam kehidupan manusia.
Melalui isra' mi'raj itulah dimulainya pembinaan kaum muslimin dan pembentukan peradaban besar yang menjadi rahmatan lil 'alamin. Kalau hikmah dan nilai isra' mi'raj itu senantiasa diperhatikan oleh umat Islam, maka insya Allah mereka akan selalu hidup dengan penuh kemuliaan, namun bila tidak demikian, maka mereka menjadi hina.

Landasan
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آَيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ ( الإسراء 17 : 1)
Hikmah Isra' Mi'raj
1.  Melalui peristiwa wafatnya 2 orang yang sangat berjasa membantu dakwah Rasulullah; yaitu paman tersayang Abu Thalib dan kemudian isteri tercinta Khadijah, sehingga membuat beliau sangat sedih, sehingga tahun itu disebut dengan 'amul huzni (tahun kesedihan/duka cita), kemudian Rasulullah dihibur oleh Allah bersama malaikatnya melakukan isra' mi'raj,
Hikmahnya:
Mendidik kita agar ketika ditimpa musibah seberat apapun, segera isra' mi'rajkan pula hati dan pemikiran kita dengan berbagai ungkapan yang positif kepada Allah.

2.   Melalui peristiwa Rasulullah isra' dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, bukan dari istana ke istana
Hikmahnya:
Mendidik kita agar kapan dan di mana pun berada; jalankanlah hidup dengan start dari masjid kemudian finish juga di masjid.

3.  Melalui peristiwa ketika Rasulullah sampai di Masjidil Aqsha, sebelum naik ke langit, beliau ditawari untuk memilih antara susu atau khamar, maka dengan mantap beliau mengambil susu.
Hikmahnya:
Mendidik kita bahwa dalam hidup ini kita agar senantiasa dihadapkan kepada pilihan antara benar/salah, hak/bathil, halal/haram, baik/buruk, maka selalulah dengan mantap pilih yang diridhai oleh Allah.

4.  Melalui mi'rajnya Rasulullah dari Masjidil Aqsha naik ke langit sampai ke langit ke-7, terus ke sidratul muntaha
Hikmahnya:
Mendidik kita agar dalam perjalanan menjadi hamba Allah, jangan tanggung-tanggung, mulai dari yang kecil-kecil, mulai dari diri sendiri, mulai dari sekarang juga, pertahankan terus sampai akhir kehidupan.

5.  Melalui turun naiknya Rasulullah menerima perintah shalat dari semula 50 waktu, karena Nabi Musa merasa khawatir, maka beliau sampai 9 x mohon keringanan, setiap kali mohon, dikurangi 5 waktu, sampai akhirnya ditetapkan 5 waktu. Sebenarnya Nabi Musa masih menyuruh Rasulullah untuk mohon lagi dikurangi, tapi karena beliau merasa sudah malu, maka tetaplah 5 waktu itu jadinya.
Hikmahnya:
Mendidik kita agar menjaga shalat 5 x sehari-semalam, usahakan semaksimalnya berjamaah.

6.  Kenapa Rasulullah tidak langsung saja isra' mi'raj dari Masjidil Haram di Mekah ke langit? Kenapa kenapa ke Masjidil Aqsha di Palestina terlebih dulu?
Hikmahnya:
Mendidik kita agar menjalin hablum minallah dan hablum minannas.

7.   Dalam perjalanan isra' mi'raj itu, Rasulullah SAW banyak melihat tanda-tanda kekuasaan Allah SWT.
Hikmahnya:
Mendidik kita agar sepanjang kehidupan, hendaklah banyak-banyak merenungkan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT.