Zeolit |
Bentonit |
Oleh: Imam Rosadi
INTISARI
Penggunaan pupuk kompos pada lahan pertanian dapat mengembalikankesubur an tanah, namun karena kandungan nitrogen yang rendah maka pertumbuhan tanaman kurang optimal. Untuk meningkatkan kandungan nitrogen dalam pupuk granul perlu ditambahkan urea. Solusi yang diambil untuk meningkatkan kandungan nitrogen sekaligus membuat pupuk organik menjadi slow release perlu dilakukan granulasi dengan memanfaatkan zeolit dan bentonit. Zeolit berperan untuk menahan laju pelepasan NH4 + dan bentonit berfungsi sebagai perekat.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pemanfaatan zeolit dan bentonit sebagai coating dan pengaruhnya terhadap NH4 + release, kekuatan dan distribusi ukuran granul yang dihasilkan. Pada penelitian ini dipelajari pengaruh komposisi bahan coating (perbandingan massa zeolit dan na-bentonit) dan perlakuan bahan (zeolit aktivasi dan non aktivasi) terhadap kualitas granula yang dihasilkan. Parameter kualitas granul yang diamati antara lain kekuatan, distribusi ukuran dan kecepatan pelepasan nitrogen. Kecepatan pelepasan nitrogen dipelajari dengan perendaman pupuk granul dalam air selama rentang waktu tertentu. Data-data yang diperoleh selanjutnya diolah secara statistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk granul yang memiliki kekuatan granulasi adalah pupuk granul yang menggunakan perbandingan zeolit aktif maupun non aktif dengan bentonit (70 : 30). Data-data penelitian menunjukkan bahwa pelepasan nitrogen pada pupuk granul tanpa coating kirakiradua kali lebih cepat dibandingkan pupuk granul dengan coating. Dari analisa statistik dengan menggunakan uji ANOVA yang dilanjutkan dengan uji BNT, ternyata tidak ada perbedaan yang signifikan antara zeolit aktif dan non aktif dalam kemampuannya menahan laju pelepasan NH4 +. Analisa ekonomi menunjukkan Usaha Kecil Menengah (UKM) pupuk granul cukup menarik untuk dikaji lebih lanjut (kapasitas 10 ton/hari dengan POT = 4,47 tahun, IRR = 19,98% dan BEP = 39,32%/tahun). Namun demikian industr pupuk granul ini sensitif terhadap fluktuasi harga bahan baku.
Kata Kunci: Zeolit Alam, Bentonit, Pupuk Granul, Pupuk Organik, Slow Release Fertilizer.
STUDY OF UTILIZING ZEOLITE AND BENTONITE AS COATING ON PRODUCTION OF “SLOW RELEASE FERTILIZER” GRANULE
ABSTRACT
Use
of compost fertilizer on agricultural land will restore soil fertility soil. However,
low nitrogen content restricts the crop growth. To increase nitrogen in granular fertilizer,
adding urea is
necessary. Increasing nitrogen
content and improving the
fertilizer property to slow release, has a role to bate ammonium release rate and
bentonite functions as
a binder. This
research aimed to
study zeolite and bentonite as coating and how they influence NH4+
release and granule size distribution and strength.
The
study determine the effect coating material composition (ration zeolite to
na-bentonite mass)a nd how material effect
granule quality (activated and inactivated zeolite). Parameters of granule
quality being observed are granule strength, size distribution and
nitrogen release rate. Nitrogen release rate
was determine by soaking granule
fertilizer in water for
certain period. Data were statisticly analize.
The
result showed that granule fertilizer with granule strength was granule fertilizer using
active and inactive zeolite and
bentonite with ratio 70:30 respectvely. Study
data showed that ammonium release in
granule fertilizer without
coating about two times faster compare granule fertilizer with coating. Statistical
analysis using ANOVA test
continued to BNT test,
showed that utilizing active
and inactive zeolite
to bate ammonium
release rate is not
significantly different. Analysis of economic showed that the small and medium enterprise
(UKM) of granule fertilizer was quit interesting for further appraisal (10
tons capacity/day with
POT: 4,47 years,
IRR: 19,98% and
BEP: 39,32%/years).
Nevertheless
the industry of granule fertilizer is sensitive to raw material price
fluctuation.
Keywords: Nature zeolite,
bentonite, granule fertilizer, organic fertilizer, slow release fertilizer.
I. PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
B.
Rumusan
Masalah
C.
Batasan
Masalah
D.
Tujuan
Penelitian
E.
Manfaat
Penelitian
F.
Keaslian
Penelitian
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
1.
Tinjauan
Pustaka
1.
Zeolit
2.
Bentonit
3.
Urea
4.
Proses
Aglomerasi
5.
Granulasi
6.
Coating
atau Pelapisan
7.
Adsorpsi
8.
Desorpsi
9.
Adsorben
2.
Landasan
Teori
1.
Kerangka
berpiki sistemik
2.
Hipotesis
III. METODOLOGI PENELITIAN
A.
Lokasi
Penelitian
B.
Variabel
Penelitian
1.
Variabel
bebas
2.
Variabel
terikat
C.
Persiapan
Penelitian
1.
Bahan
penelitian
2.
Alat
penelitian
D.
Tahap
Penelitian
E.
Cara
Penelitian
1.
Persiapan
bahan baku
2.
Proses
granulasi dan coating
3.
Uji
kekuatan granulasi
4.
Distribusi
ukuran pupuk granul
5.
Proses
perhitungan NH4+ terlarut
F.
Data
Penelitian
G.
Metode
Analisa Data
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Penelitian
Pendahuluan
B.
Uji
Kekuatan Granul
C.
Uji
NH4+ Terlarut
D.
Neraca
Massa NH4+ dalam Granul dan Larutan
E.
Distribusi
Ukuran Pupuk Granul
F.
Analisa
Ekonomi
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN