KONSEP SENI DALAM EKSPRESIVISME


Oleh: Novella Parchiano 
ABSTRACT
The essence of art is a debatable topic that has never been completed in aesthetics or philosophy of art. Expressivism is one of the mainstream theories in aesthetics that define art in the context of emotion and feeling. This is different from another mainstream, e.g imitation, that define art in the context of copy of reality, and formalism, that define art in the context of its artwork structure. This research was made to s how the essential concept of art in term of expressivism, to compare within it the sub-mainstreams there exist, its weaknesses, and its valuable ideas. As a literary research, it used traditional aesthetics as formal object and expressivism standpoint of art as material object. Analysis framework used here were the concept of essence and quality of art, external signs, art contains and audience. Method used here was a research model of historical concept, detailed by its methodological element, such as interpretation, internal coherency, historical continuity, and comparison. This research showed that the essence of art in term of expressivism was emotional expression. Sub-mainstreams in expressivism, both everyday expressivism and sophisticated expressivism, had a concomitant, difference, and weaknesses in accordance with quality concept of art, external signs, art contains, and audience. This mainstream had a great contribution in differencing how to grasp art imaginatively and conceptually.

Key Word:  Expressivism, essence of art, external signs, art contains, and audience.

ABSTRAKSI
Hakikat seni merupakan topik perdebatan yang seakan tiada habis dalam estetika atau filsafat seni. Ekspresivime merupakan aliran estetika yang mendefinisikan seni dalam konteks emosi dan perasaan. Hal ini berbeda dengan, aliran representasi yang mendefinisikan seni dalam konteks tiruan realitas dan aliran formal yang mendefinisikan seni dalam konteks struktur karya seni. Penelitian ini bertujuan menunjukkan konsep hakikat seni menurut ekspresivisme, perbandingan antar sub-aliran di dalamnya, kelemahan-kelemahan, dan ide-ide berharganya.
Sebagai penelitian kepustakaan, penelitian ini menggunakan estetika tradisional sebagai objek formal dan pandangan ekspresivisme tentang seni sebagai objek material. Kerangka analisis yang digunakan adalah konsep hakikat dan kualitas seni, sarana seni, kandungan seni, dan audien seni. Metode yang akan digunakan adalah model penelitian mengenai suatu konsep sepanjang sejarah, yang pertajam dengan unsur-unsur metodisnya interpretasi, koherensi internal, kesinambungan historis, dan komparasi. Penelitian menunjukkan bahwa hakikat seni menurut ekspresivisme adalah ekspresi emosi. Sub aliran di dalam ekspresivisme, baik ekspresivisme harian atau ekspresivisme lanjut memiliki beberapa pokok persamaan, perbedaan, dan kelemahan dalam konsep kualitas seni, sarana seni, kandungan seni, dan audien seni. Aliran ini mempunyai andil besar dalam membedakan antara memahami seni secara imajinasi dan konseptual.

Kata Kunci :  ekspresivisme, hakikat seni, sarana seni, kandungan seni, dan audien seni